bertemu lelaki manis sepertinya rasanya memang melegakan, rasanya seperti menemukan tempat tujuan.
lelaki dengan wajah bak dewa yunani, dengan senyum hangat menghidupkan, si pemilik tawa merdu memabukkan. bertemu dia rasanya seperti pulang.
lelaki yang katanya ingin punya keluarga kecil bahagia bersamaku, yang akan meramaikan meja makannya.
lelaki yang ingin punya rumah di tengah kota dan desa karena tidak terlalu suka ramai dan sepi.
ditengah-tengah saja.
ya, aku ikut kamu saja
dan harapanku, semoga rumah dalam angan bisa kita jelmakan. semoga kita bisa pulang ke rumah yang kita petakan dalam angan dan pikiran.
rumah yang terlihat sederhana tapi kebunnya luas, tanamannya mewah megah, yang di dalamnya akan ada satu ruangan khusus untuk kucing-kucing peliharaan mu, yang ruang makannya akan kamu racik dengan apik karena itu akan jadi kekuasaan mu.
“kamu yang urus perabotan sama wangi-wangian, ya"
iya, tentu saja aku akan ikut pertimbangkan.
akan ku buat rumah kita jadi hangat dan penuh sayang, jadi tempat paling di tunggu untuk kita pijakan, akan ku buat sebagaimana yang sudah kita rancang.
aku tidak butuh barang mewah dan ruangan luas, cukup di sana ada kamu, aku sudah pulang.
akan aku namai itu rumah selama ada orang yang aku cinta, selama ada kamu di dalamnya.
kita usahakan rumah itu, ya
